SAI RAMEN

 

Mampir ke gerai ramen yang satu ini serasa berada di Kyoto. Gerai ini mengusung konsep bar dengan racikan ramen gaya Kyoto.

Siapa yang tak kenal ramen? Mie berkuah kaldu khas Jepang ini juga populer di Indonesia. Biasanya restoran-restoran ramen di Indonesia selalu berada di dalam mall, tertutup dan areanya luas. Namun, berbeda dengan gerai ramen di Tangerang Selatan ini.

Gerai ramennya dikenal bernama Sai Ramen yang mengusung konsep bar, tampilannya persis gerai-gerai ramen yang ada di Jepang. Nama 'Sai' sendiri diambil dari bahasa Jepang yang artinya 'lagi'. Jadi, Sai Ramen berarti 'ramen lagi'. Gerai ramen bar atau ramen-ya ini adalah yang pertama di Indonesia.

"Sai Ramen sendiri baru berdiri di bulan ke-2. Konsep yang kita usung ini street ramen bar. Banyak restoran ramen di Jepang rata-rata itu berkonsep seperti ini adanya. Di Indonesia kan belum ada, jadi kita buat inovasi baru," ujar pemilik Sai Ramen.

Gerai Sai Ramen ini berada di halaman luar gedung perkantoran Synergy Building. Areanya kecil, hanya tersedia 16 kursi untuk area pengunjung. Persis seperti ramen-ya di Jepang. Namun, suasananya sangat sejuk dan adem, karena banyak pepohonan di area gerainya.

Tak hanya gerainya, racikan ramennya juga tak kalah menarik, karena dibuat dengan gaya Kyoto. Untuk kuah kaldunya dimasak selama 14 jam, sehingga teksturnya lebih kental. Racikan tersebut dibuat dengan panduan langsung oleh Chef kelahiran Kyoto.

"Resep ramennya itu pakai guidance chef dari Kyoto langsung. Resep dan controllernya dia semua yang pegang. Semua bahan-bahan yang dipakai di sini halal. Topping-toppingnya halal semuanya," ujar owner Sai Ramen. Varian ramen yang ditawarkan cukup beragam, ada varian original, Curry, Miso, hingga Blackgarlic. Harga yang ditawarkan untuk seporsi ramen berkisar antara Rp 37.500 hingga Rp 47.000.

Meski terbilang baru, tetapi gerai ramen ini sudah menjadi buruan para foodies. Dari pantauan detikFood (22/09) antrean selalu penuh. Pengunjungnya tidak hanya dari pekerja di gedung Synergy Building, tetapi dari tempat-tempat lainnya.

Mampir ke gerai ramen yang satu ini serasa berada di Kyoto. Gerai ini mengusung konsep bar dengan racikan ramen gaya Kyoto.Mampir ke gerai ramen yang satu ini serasa berada di Kyoto. Gerai ini mengusung konsep bar dengan racikan ramen gaya Kyoto. Foto: detikFood/Riska Fitria

    Bahkan banyak yang datang berbondong-bondong dengan keluarga besar untuk menikmati ramen di Sai Ramen. Banyak dari pengunjung yang menyempatkan diri untuk berfoto di depan gerai ramennya. Kami pun ikut penasaran dan tertarik untuk mencicipi racikan ramennya.Saat kami duduk di kursi, kami langsung disambut dengan stiker-stiker ramen yang tertempel di area pengunjungnya. Kami memesan dua varian yang menjadi menu andalan di ramen bar ini. Pertama ada Original (Rp 43.000) yang berisi mie, jamur, jagung, chasu ayam, nori, telur rebus dan daun bawang.

   Mienya kecil dan kuahnya berwarna kuning pucat. Untuk mienya dibuat secara homemade. Kemudian telur rebus yang dipakai sepertinya dari telur ayam biasa, bukan telur omega yang biasa dipakai gerai ramen.Tekstur mienya kenyal, dan aroma kaldunya yang kuat dan sangat kental. Potongan charsiu ayamnya juga terbilang tebal dan terasa empuk. Rasanya gurih dengan sentuhan sedikit manis dari jagung pipilan. Kemudian kami juga memesan varian Curry (Rp 45.000).

Mampir ke gerai ramen yang satu ini serasa berada di Kyoto. Gerai ini mengusung konsep bar dengan racikan ramen gaya Kyoto.Mampir ke gerai ramen yang satu ini serasa berada di Kyoto. Gerai ini mengusung konsep bar dengan racikan ramen gaya Kyoto. Foto: detikFood/Riska Fitria

Untuk isiannya tak berbeda dari varian original. Hanya saya kuahnya berwarna kuning keemasan. Dan itu langsung membuat kami terkesan karena tampilannya yang menggoda. Sementara itu aroma rempahnya juga cukup tercium harum.Rasanya lebih kompleks, dan rempahnya juga terasa kuat. Dilengkapi irisan jamur kuping, daun bawang dan irisan ayam yang cukup besar. Kuah berbumbu kari khas Jepang terasa ringan dan hangat. Cocok dihirup hangat saat udara berangin.

Sementara untuk minuman, di sini tersedia teh ocha yang bisa diisi ulang. Khusus untuk penyajian minum ini, pengunjung dipersilahkan untuk self service. Beberapa teko teh ocha akan disediakan di atas meja.Nah, bagi kalian yang tertarik untuk mencicipi ramen di gerai Sai Ramen, kami sarankan untuk datang lebih awal supaya tak kehabisan. Karena gerai ramen bar ini hanya menyediakan 150 porsi setiap harinya.

Sai Ramen
Gedung Synergy Building
Jl. Jalur Sutera Bar. No.Kav 17
Jas Buka : 10.00 - Sampai habis
Instagram : @sai.ramen

Komentar